Author : LocKeyBerism 키버♥ (@_KeyBerLove)
Cast : Amber Josephine Liu, Kim Ki Bum
Minor Cast : Nicole.
Other Cast : Lee DongHae and Jung Soo Yeon [Jessica] as Amber [Josephine] parents, Kim JongHyun and Shin Se Kyung as Key [Ki Bum] parents, EunHyuk and Ryeowook SuJu as Key Friend, JiYong Kara as Key Sister, Park Min Sub[random] as JiYoung Boyfriend, find with yourself
Genre : Romance
Rating : 15+
Length : Maybe Oneshot [3.954 words]
Disclaimer : All cast is belong to God, the story is mine.
Annyeong, this is the fanfiction. Hehehehe. Sorry if the fanfiction is so bad, not match with the title, and many typo. So, just read and comment…
………
Author P.ov
Terlihat di taman bermain taman kanak-kanak, dua orang anak kecil sedang bertengkar hanya karena berebutan ayunan. Mereka bertengkar karena anak yang satu tidak mau mengalah saat temannya meminta gantian. Mereka beradu pembicaraan. Walaupun masih kecil, mereka sudah mulai mengerti urusan orang dewasa.
“Kamu halus mau gantian! Macak dali tadi kamu telus yang main, aku juga mau!” teriak namja kecil berumur 4 tahun itu
“tidak mau! Kamu cali saja ayunan lain!” Kata yeoja kecil berumur 3 tahun yang satunya
“ya sudah, kamu jahat!” kata namja kecil itu
Banyak anak yang tadinya bermain dengan yeoja kecil itu menjauhinya karena menilainya anak jahat. Akhirnya anak itu sendirian. Dia mulai merasa bersalah pada temannya, lebih tepat sahabatnya itu. Dia berusaha mendekati sahabatnya itu. Berusaha meminta maaf, dan berharap sahabatnya itu mau memaafkannya.
“Ki Bum, aku minta maaf ya!” katanya
“tidak. Kamu jahat!” kata namja kecil yang bernama Ki bum itu
“aku mohon, maafkan aku ya. Aku janji deh, aku bakal tlaktil [traktir] kamu. Maaf ya?” katanya
“benel nih? [bener nih?]” kata Ki Bum
“iya. Maafkan aku ya?” kata yeoja kecil itu
“baiklah, aku memaafkanmu Josephine yang cantik.” Kata Ki Bum lalu mengecup pipi Josephine
Josephine nama anak perempuan itu. Nama lengkapnya Amber Josephine Liu. Kim Ki Bum, sahabatnya. Selalu bersama-sama. Orang tua mereka saling kenal, bahkan sudah seperti keluarga. Tidak heran kalau mereka sangat akrab, sampai-sampai mereka suka saling menginap.
“Ki Bum, kamu mau janji kan?” Tanya Josephine
“Janji apa Josephine? Aku mau kok” kata Ki Bum
“Kamu janji yah, kamu bakal sama-sama aku telus sampe nanti kita dewasa.” Kata Josephine dengan polosnya, dan kata-katanya sebenanya bukan kata-kata anak-anak tetapi remaja.
“pasti Josephine. Aku akan berjanji!” kata Ki Bum
Josephine membuat cincin dari bunga kecil. Lalu memasangkannya pada jemari Ki Bum.
“Ini tanda janji kamu. Simpen yah!” kata Josephine
“iya. Kamu juga simpen yah bando ini. Aku udah tulis nama kamu sama aku.” Kata Ki Bum
Sejak saat itu, mereka jadi bertambah dekat. Bahkan mereka mengatakan kalau mereka pacaran. Padahal mereka masih anak-anak. Ada-ada saja memang. Tetapi, suatu hari hal yang tidak menyenangkan terdengar oleh Ki Bum. Berita itu datang dari Lee Donghae dan Jessica Jung, orang tua Josephine.
“Se Kyung, maaf membuatmu kecewa dan kaget. Tetapi kami harus pindah ke Amerika. Karena ayah Josephine dipindah tugaskan. Aku sangat terkejut dengan berita itu. Aku harap kau tidak melupakanku saat aku sudah disana. Maafkan aku se kyung” kata Jessica kepada Se Kyung, ibu Key
“benarkah? Tapi kenapa kau harus ikut? Tidak bisakah kau tinggal saja disini? Josephine masih kecil, aku juga tidak enak pada Ki Bum. Mereka sudah sangat akrab. Sebegitu tegakah kita sebagai orang tua memisahkan kedua anak kita yang sangat akrab ini?” kata Se Kyung sambil menangis
“Ya! Ada apa ini? Mengapa kalian berdua menangis? Ada berita buruk?” Tanya Kim Jonghyun, ayah Ki Bum
“maafkan aku sebelumnya, Jonghyun-sshi. Aku harus mengatakan ini, aku dan Donghae akan pindah ke Amerika, karena dia dipindah tugaskan. Aku rasa ini berat sekali, tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.” Jessica berhenti bicara dan menangis bersama se kyung
“tapi kenapa? Baiklah, mungkin itu jalan terbaik. Aku akan berusaha menghubungi kalian. Kapan kalian akan berangkat? Lalu kenapa Donghae tidak ada disini?” Tanya Jonghyun
“Kami pergi dua hari lagi. Dia sudah berangkat terlebih dahulu. Sekali lagi maafkan aku, karena tidak memberitahukan kalian lebih dulu. Aku akan selalu menghubungi kalian! Annyeong, aku mau bersiap dulu. Tolong maafkan aku sekali lagi.” Kata Jessica lalu mengajak Josephine pulang.
Secara tidak sadar, Ki Bum yang masih kecil mendengar percakapan para orang tua itu. Hatinya sangat terpukul. Sahabat sekaligus mungkin orang yang dicintainya, akan pergi dan jauh darinya. Saat itu juga ia berlari ke kamarnya dan menangis.
@sekolah KJ [Ki Bum & Josephine]
“Ki Bum!” teriak Josephine
“eh, Josephine” jawab Ki Bum lemas
“Ki Bum kenapa? Sakit? Bial Josephine antel ke bu gulu ya, kasian ki bum.[biar Josephine anter ke bu guru ya, kasian ki bum.]” kata gadis kecil itu polos
“ki bum gak apa-apa. Ki bum lagi cedih” jawabnya
“cedih kenapa cayang?” Tanya gadis itu, polos sekali. Sangat manis.
“kamu kan bakal pelgi, aku jadi sendili. Aku gak puna[punya] temen.” Katanya, tanpa sadar butiran bening mulai berjatuhan di pipi Ki Bum
“iya, Josephine juga cedih. Kasian Ki Bum. Jangan nangis dong cayangku, kamu kan udah janji. Josephine pasti kembali kok. Jangan nangis ya Ki Bum!” kata Josephine menenangkan Ki Bum, dan mengusap air matanya.
“Janji?”
“Janji!”
Tibalah saatnya Josephine harus pergi. Ki Bum menangis. Namun, Josephine menenangkannya dan memeluknya. Mereka berjanji akan selalu ingat dengan janji mereka. Karena mereka yakin suatu hari nanti mereka bisa bertemu lagi.
“Ki Bum, Josephine pelgi dulu ya! Tunggu Josephine disini. Ingat janjimu Ki Bum. Se Kyung Ahjumma, Josephine pelgi dulu ya!” katanya lalu memeluk Ahjummanya, dan Ki Bum sahabat sekaligus kekasih hati kecilnya itu.
“Hati-hati ya sayang! Jangan lupa hubungi ahjumma, ahjusshi, dan Ki Bum ya” jawab Se Kyung
“Sayang, jaga diri baik-baik ya. Se kyung, JongHyun-sshi, aku pamit ya! Annyeong!” pamit Jessica
Mereka pun pergi. Ki Bum menatap sedih kepergian sahabat yang sudah lama mengisi hidupnya itu. Berhari-hari Ki Bum menangis, dan murung. Bahkan hari-harinya kini tidak lagi seceria dulu. Ia hanya bicara jika perlu saja, jika menurutnya tidak penting ya dia tidak bicara. JongHyun dan Se Kyung orang tuanya pun, tidak bisa berbuat apa-apa karena Josephine sudah pergi walaupun dia berjanji akan kembali lagi. Tetapi menurutnya, amerika itu tetap saja jauh.
17 tahun kemudian….
Ki Bum masih menyimpan kenang-kenangan pemberian Josephine. Sekarang dia sudah tidak dipanggil Ki Bum lagi, tetapi Key. Sekarang dia mempunyai banyak teman. Namun, dia tidak menyukai 2 orang. Nicole jung. Dia selalu saja sok akrab dengan Key. Ya, dia menganggap Nicole hanya teman biasa. Namun, Nicole menganggapnya lebih dari itu. Hampir tiap hari Nicole mengganggunya. Bahkan pernah Nicole memasang pengumuman di madding sekolah bahwa dia dan key berpacaran, padahal berita itu tidak benar.
“Key oppa, ini ada surat dari Nicole.” Kata yeoja bernama JiYoung, adik angkatku
“Oh, terima kasih. Tapi untuk apa?” kata Key
“Naneun molla, katanya sih penting. Maaf, aku harus pergi oppa.” Kata JiYoung Lalu pergi
Author P.ov end
…….
Key P.ov
Untuk apa lagi dia mengirimiku surat? Tidak terhitung sudah surat yang dia kirim kepadaku, dan isinya tidak penting. Hanya berisi kalau dia menyukaiku. Aku tidak pernah menanggapinya. Karena aku masih menunggu Josephine. Ya, sahabat sekaligus pemilik hatiku sejak aku masik berumur 3 tahun. Kami berpisah saat aku berumur 4 tahun. Sampai sekarang aku masih menyimpan kenang-kenangan darinya. Cincin bunga. Walaupun sudah kering tapi aku masih menyimpannya. Berharap dia akan kembali lagi. Tapi sampai sekarang dia tidak kembali. Untungnya dia sering menelfonku, amma, dan appa. Aku ingin tahu bagaimana dia sekarang? Josephine! Aku rindu padamu, bagaimana kabarmu? Sedang apa kau sekarang? Tidakkah kau rindu padaku juga? Ayolah, Josephine pulang!
“ternyata surat ini berisi sama dengan yang kemarin. Tidak penting!” kataku lalu membuang surat itu
“Key! Tumben kau datang pagi. Hahahaha” kata seseorang
“huh? Oh, ternyata kau wookie. Heehhehe…. sedang minat bangun pagi..” kataku
“ayo kita ke kelas, aku bosan di sini. Di kelas kan bisa baca, denger lagu, atau apa sajalah” kata wookie sahabatku
@Kelas
“wookie, aku bosan. Mana EunHyuk hyung? Masa jam segini belum datang?” kataku
“sabar saja, sebentar lagi juga datang.” Kata wookie
“Annyeong! Wuuiiihh, tumben kau datang pagi. Kesambet apa sih?” Tanya Eunhyuk hyung
“hahaha, hyung ada-ada saja. Aku hanya ingin datang pagi.” Kata Key
“Ehhh,, diem-diem.. seosaengnim datang!” kata seseorang
“Annyeong, anak-anak. Kita dapat teman baru. Pindahan dari Amerika. Karena dia masih baru dalam berbahasa korea, Saya harap kalian bisa berteman baik dengannya! Silahkan masuk, nak” kata seonsaengnim
“Good Morning everyone, I’m Amber Josephine Liu. You can call me Amber. Nice to meet you.” Kata yeoja yang namanya mirip dengan Josephine.
“Baiklah, amber. Kau duduk di samping key.” Kata seonsaengnim sambil menunjuk tempat dudukku yang kosong
“Hi! Boleh kan aku duduk disini?” katanya, aku hanya mengangguk. Aku seperti ada ikatan batin dengannya. Padahal aku baru mengenalnya. Aku jadi penasaran.
“Kamu dari Amerika?” tanyaku, pertanyaan yang bodoh mungkin.
“eh? Aku dari sini, tapi 17 tahun tinggal di Amerika. Ada apa?” tanyanya
“uhm, gk ada..” kataku
Aku tidak konsentrasi belajar. Terus memikirkan yeoja yang seperti namja di sebelahku ini. Aku sepertinya pernah melihat wajah ini. Tetapi kurasa sudah lama sekali. Siapa dia? Namanya sama dengan Josephine. Cara dia menatap, berbicara juga sama. Mungkin penampilan yang berbeda. Aku penasaran, ingin rasanya menanyakan kehidupan pribadinya. Tapi aku tahu itu tidak mungkin, tidak sopan. Aku melihatnya membuka tas, aku melihat sebuah bando yang sepertinya kukenal. Tanyakan tidak ya? Aku bingung…
“Maaf, boleh aku Tanya?” kataku
“uhm, boleh saja Key.” Katanya
“boleh aku tahu siapa yang memberimu bando itu?” tanyaku
“oh, ini? Ini diberikan oleh sahabatku. Namanya Ki Bum. Ada apa? Kau mau memakainya? Hehehe” katanya sambil bercanda.
Ki Bum? Itu kan nama panggilan Josephine untukku? Tapi mungkin saja Ki Bum yang lain. Tapi tidak mungkin kan? Bando itu persis dengan bando yang kuberikan pada Josephine dulu. Aku ingat sekali, warna bando itu merah, dengan tulisan tangan ‘Ki Bum & Josephine’. Aku masih tidak percaya, apakah benar dia?
“Hehehe, tidak mungkin aku memakainya. Boleh kulihat?” kataku
“Ini, lihat saja. Bagus kan?” katanya
Benar ini bando itu. Tetapi..
“Mengapa kau tidak memakainya?” tanyaku
“hehhee,, penampilanku yang seperti laki-laki ini apa pantas memakai bando? Hahahaha” katanya
Langsung saja aku memasangkannya pada kepalanya, cantik. Persis Josephine.
“Tuh kan. Bagus!” kataku
“wah, terima kasih.” Katanya
Key P.ov end
….
Amber P.ov
Sekolah baru, teman baru, dan teman duduk yang sangat mirip dengan Ki Bum. Dia lucu, baik, dan menjadi teman pertamaku di sekolah ini. Setelah 17 tahun tidak disini, aku merasakan banyak perubahan. Aku ingin tahu seperti apa Ki Bum sekarang. Apa masih ingat aku? Karena aku sudah merubah penampilanku sekarang. Kulihat kalung Key, terlihat seperti cincin bunga kecil yang aku berikan pada Ki Bum dulu. Apa aku tanyakan saja? Aku penasaran, semoga memang dia Ki Bum yang dulu.
“maaf, aku boleh lihat kalungmu? Sepertinya aku pernah melihatnya?” kataku
“silahkan, heheheh. Itu pemberian sahabat kecilku. Namanya hampir sama denganmu.” Katanya
Nama? Sahabat kecil? Apa maksudnya?
“boleh aku tahu nama panggilan temanmu itu? Sepertinya aku mengenalnya” kataku
“namanya sama persis denganmu, namun di panggil Josephine. Dulu dia tinggal disini, kami bersahabat sejak aku berumur 4 tahun. Tetapi karena ayahnya harus pindah tugas, dia harus ikut pergi dengan ayahnya ke amerika. Aku tidak tahu bagaimana dia sekarang, yang jelas dia baru menelfonku 2 hari yang lalu.” Jelasnya
Namanya sama denganku? Di panggil Josephine? Bersahabat sejak dia berumur 4 tahun? Ikut ayah karena pindah tugas ke amerika? Dan menelfonnya 2 hari yang lalu? Itu adalah semua hal yang berkaitan denganku. Persis.
“Ki Bum? Kau Ki Bum kan? Kim Ki Bum? Yang dulu tinggal di jalan Luo Shin nomor 23?” kataku meyakinkan
“kau tahu nama kecilku? Benar aku yang tinggal di rumah itu, tapi dari mana kau tahu semua itu? Kau kan baru sehari disini?” katanya heran
“Ki Bum! Jeongmal bogoshipeoyo!! Aku Josephine! Ternyata kau berubah ya, tapi aku tidak tahu apakah sifatmu yang cengeng itu masih ada. Ahahha” kataku
“Josephine? Kau Josephine? Aaaaahhhh,, jeongmal bogoshipeoyo!! Sudah berapa lama kau di korea? Kenapa kau tidak bilang kalau kau akan kesini?” katanya sambil memelukku erat
“hey, aku sudah 3 hari disini, heheheh. Sengaja aku tidak memberitahumu, karena aku mau ke rumahmu, tapi ternyata bertemu denganmu di skolah. Aku punya banyak cerita yang ingin sekali ku bagi denganmu!” kataku
“kau jahat ya! Seharusnya kau memberitahuku. Ayo kita ke kantin, aku juga punya banyak cerita yang harus kau dengarkan.” Katanya
@Kantin
“Jadi, bagaimana kabarmu? Mengapa kau merubah penampilanmu?” Tanya key
“aku baik-baik saja. Appa dan ammaku juga, sekarang mungkin mereka sedang di rumahmu. Aku? Sengaja, hanya ingin berubah saja. Tidak tahu kenapa, aku bosan dengan rambutku yang panjang. Kalau kau? Kenapa kau merubah namamu? Padahal aku suka dengan namamu” kataku
“aku kurang baik, tetapi setelah tau kau ada disini aku jadi bahagia. Aku merubah nama panggilanku karena itu terdengar terlalu formal. Yang simple saja. Oh iya, aku mau mengenalkanmu dengan teman-temanku.” Katanya
“wah, pasti kau banyak teman ya..” kataku sambil tersenyum
“Hyung, wookie…..!” teriaknya memanggil temannya
“eh, ada apa Key? Kau amber kan? Anak baru dari amerika itu?” Tanya seorang namja berambut pirang
“Hyung, dia ini ternyata sahabat kecilku. Amber kenalkan ini Eunhyuk hyung, dan ini Ryeowook, biasa di panggil wookie..” kata key
“Hai Amber, salam kenal. Aku Kim Ryeowook, biasa di panggil wookie.” Kata namja bernama wookie itu menyalamiku, kelihatannya anak ini polos
“Ne, aku amber. Salam kenal oppa.” Kataku
“Kalau aku Lee Hyuk Jae, biasa di panggil EunHyuk. Salam kenal ya! Jadi dia yang kau ceritakan, sayang kau menceritakannya tanpa nama.” Kata EunHyuk
“hey, mereka saja kau panggil oppa. Aku? Kau panggil nama. Panggil aku oppa juga.” Kata key
“Oke, Ki Bum oppa yang cengeng… hahahahah” kataku sambil tertawa
“hey, jangan memanggilku dengan nama itu disini. Aku malu tahu” kata Key lalu mencubit pipiku
“Ki Bum? Haahahahahaha. Sudahlah, kami kesana dulu ya” kata Eunhyuk dan Wookie
Tanpa sadar, aku merasa ada yang memerhatikan kami dari tadi. Seorang yeoja dan seorang namja. Tatapan mereka sinis sekali. Orang tidak jelas. Aku bercanda dan tertawa melepas rindu dengan Key. Bel pun berbunyi.
“Amber, kau duluan saja. Aku akan menyusulmu dalam waktu 3 menit lagi.” Kata Key
“baiklah.” Kataku
Saat berjalan ke kelas, yeoja yang tadi menatap aku dan key sinis menghadangku. Apa maunya? Bergaya sekali dia.
“hey, jadi kau amber.” Katanya
“yes, why?” tanyaku
“kau jangan dekat-dekat dengan Key oppa. Dia itu milikku. Awas saja kau berani macam-macam. Kau tidak tahu ya dia itu anak pemilik sekolah. Aku ini akan menjadi yeojachingunya. Dengar itu!” katanya sok
“oh, begitu ya? Apa hubungannya denganmu? Kalau aku ingin dekat dengannya, itu urusanku. Aku tahu dia anak pemilik sekolah. Baru akan? Belum jadi kan? Jangan berlebihan kau!” bentakku
“kau cari masalah rupanya? Baiklah” katanya lalu mulai menyerangku, untungnya aku pernah ikut taekwondo, langsung saja mereka tepar karena gerakanku
“ada apa ini? Kau amber kan? Amber eonni kenapa? Kenapa mereka bisa begitu?” Tanya seorang yeoja yang menghampiriku
“tidak ada apa-apa, mereka menghadang dan mau menyerangku. Aku balas saja. Kau tahu dari mana namaku?” kataku pada yeoja itu
“oh, aku JiYoung. Aku tahu namamu dari Key oppa. Dia kakak angkatku. Hehehe” katanya
“ohhh, key tidak bilang dia punya adik angkat. Awas saja dia.. ayo, kita tinggalkan orang-orang ini.” Kataku
@Kelas
“Amber, maaf membuatmu menunggu lama. Ternyata urusan itu membutuhkan waktu 10 menit. Hehehe” kata key
“oh, tidak apa-apa.” Kataku
Lalu key duduk disampingku. Tidak seperti biasanya aku jadi gugup begini. Padahal tadi pagi tidak apa-apa. Aneh. Apakah ini artinya cintaku yang lama itu mulai bertumbuh lagi? Dulu aku sempat menutup hatiku, karena takut tidak akan kembali kesini lagi. Ternyata aku kembali, dan rasa itu tumbuh lagi. Semoga saja key tidak tahu kalau wajahku merah, karena dia menyandarkan kepalanya di pundakku [kebalik gak sih?].
“K.. Ke.. Key….. kau kenapa?” kataku gugup
“tidak ada, hanya sedang lelah saja. Aku bosan dengan pelajaran matematika. Lebih baik bahasa inggris.” Kata key
“kau masih saja tidak suka matematika sejak TK. Hahahaha” kataku
“sudahlah. Aku memang masih seperti itu. Hehehe.” Katanya, lalu kembali pada posisi duduk semula (?)
Amber P.ov end
………
Author P.ov
Mereka sangat dekat. Seperti orang pacaran saja. Sering mereka pulang bersama, bahkan sering bergantian membawa mobil. Kadang amber yang menyetir, kadang juga key. Sepertinya mereka senang mengulang masa lalu mereka. Mereka sering pergi ke TK tempat mereka bersekolah. Pergi ke taman bermain tempat mereka sering tertawa, dan berebutan ayunan. Mereka juga sering tertawa sendiri jika mengingat kejadian saat mereka berebutan ayunan. Betapa senangnya mereka saat itu, seperti saat ini juga mereka sangat senang.
“Josephine, kau masih ingat saat itu kan?” kata Key
“ya,pasti aku ingat. Saat itu kau berkata begini ‘Kamu halus mau gantian! Macak dali tadi kamu telus yang main, aku juga mau!’ lucu sekali.” Kata Amber
“hahahaha… aku geli jika mengingat caraku berbicara saat itu.” Kata Key
Setelah percakapan itu. Suasana menjadi hening di dalam mobil itu. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan.
“Aku mau bicara sesuatu denganmu.” Kata mereka bersamaan
“Kau duluan saja” kata Amber
“baiklah, sebenarnya tidak penting…. Aku, aku, adduuhh susah mengatakannya!” kata Key gelagapan
“katakan saja, Ki Bum! Kau ini, seperti bicara dengan orang berjabatan tinggi saja, sampai tegang begitu” kata Amber
“aku, eh,, aku…. Aku mencintaimu Josephine, sejak dulu.” Kata Key lalu memalingkan wajahnya dan menatap jalan
“eerrr,, gimana yah? Aku gak bisa……” kata Amber, dan Key langsung murung
“maaf Key… “ kata amber lagi
“tapi kenapa? Kita sudah kenal lama, dan kau sudah berhasil mencuri hatiku. Apa itu tidak cukup? Apa kau mau aku berkorban sampai mati supaya kau percaya?” kata key emosi
Amber hanya terkikik geli, melihat ke geram seperti itu
“makanya Ki Bum, kamu belum denger aku selesai ngomong kan? Sabar dong. Aku kan belum bilang kalo aku, aku gak bisa nolak tawaranmu itu.” Kata Amber sambil tersenyum
“Benarkah? Ooohh, Josephine! I Love You!” kata Key lalu mengecup singkat bibir Amber
“hahaha….. kau ini. Ayo cepat aku mau pulang tau!” kata amber sambil menyembunyikan mukanya yang merah
Mereka memulai hari mereka sebagai sepasang kekasih. Orang tua mereka juga sudah tahu. Jadi mereka sudah tidak malu memperlihatkan kalau mereka pacaran. Dibalik itu semua, Nicole si pengganggu masih saja tidak kapok. Dia menyiapkan segudang rencana, yang menurutnya akan berhasil.
“Oppa, aku ikut ekskul taekwondo dulu ya! Saranghae!” kata Amber
“Ne, saranghae!” teriak Key
5 menit kemudian
“Oppa! Aku membawakanmu coklat!” teriak Nicole
“ada apa? Hey! Kau lagi! Mau apa kau? Aku tidak butuh coklat darimu!” teriak Key lalu hendak pergi, tetapi baru saja melangkah Nicole menarik tangannya dan menciumnya. Key tidak bisa melakukan apa-apa karena Nicole menggenggam tangannya. Tanpa sadar, Amber melihat kejadian itu. Dia menangis sejadi-jadinya.
“O-op-oppa!!! Aku tidak menyangka kau sejahat ini padaku! Baiklah! Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Aku menyesal mengenalmu! Ki Bum!” teriak amber sambil menangis dan berlari
“Kau!!!! Sialan![nampar nicole] Aku tidak pernah memaafkanmu karena ini! Aku berjanji kau akan keluar dari sekolah ini! Amber!!! “ teriak Key
“Oppa! Kau jahat!” kata Nicole sambil menangis
“apa? Air matamu tidak mempan padaku! Memang aku jahat padamu! Aku tidak pernah menyukaimu! Dengar itu!!” bentak Key
Key berlari menuju mobilnya menyusul Amber yang sudah duluan pergi dengan mobilnya. Amber menangis sambil menyetir. Ia tidak tahan dengan apa yang ia lihat tadi. Hatinya hancur. Sahabat sekaligus pacarnya mengkhianatinya. Walaupun sebenarnya bukan key yang salah. Tapi dia tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya tadi. Hari yang hujan, seakan melambangkan hatinya yang remuk, dan hancur. Langit ikut menangis. Tanpa sadar, dia pingsan di dalam mobil yang sedang berjalan dan bertabrakan dengan sebuah mobil.
“Amber!!!!!!” key teriak histeris melihat kecelakaan barusan, dan dia merasa semua itu karenanya. Langsung saja dia berlari, dan melihat keadaan amber yang sekarat di dalam mobilnya tidak sadarkan diri. Kepalanya berdarah, sekujur tubuhnya luka terkena pecahan kaca. Key menangis sambil membawanya ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit. Secepat mungkin dia membawa mobilnya.
“Maaf, anda sementara tidak boleh masuk. Silahkan tunggu diluar” kata perawat
“arrrrggghh!! Ini semua salahku!” gerutu Key pada dirinya sendiri
“Ki Bum. Bagaimana Josephine?” Tanya orang tua Key
“aku tidak tahu. “ jawab key lemas
“Ki Bum. Kenapa bisa begini?” Tanya Jessica
“maafkan aku ma. Ini semua salahku. Nicole menghadang dan menciumku. Amber melihatnya. Dan dia menangis cemburu. Aku berusaha menolak tetapi Nicole mencengkram tanganku. Aku tidak tahu kelanjutan hubungan kami. Dia berkata kalau dia sudah tidak ada hubungan apa-apa denganku. Aku takut.” Jelas Key
#plaakk
“itu hanya peringatan Ki Bum. Jangan sampai papa melakukan yang lebih dari ini karena kamu menyakiti Josephine yang sudah setia padamu.” Kata Jonghyun.
“sudahlah Pa. Ki Bum kan sudah minta maaf. Lagi pula Ki bum kan anak yang bertanggung jawab.” Kata Se Kyung menenangkan JongHyun
1 Jam kemudian
“Adakah keluarga dari pasien? Saya perlu bicara.” Kata dokter
“Kami. Kami orang tuanya” kata Orang tua Amber
Orang tua amber pun masuk dan berbicara dengan dokter. Dokter bilang ‘dia tidak apa-apa. Hanya luka ringan. Tetapi jangan di paksa untuk melakukan hal-hal berat dulu.’ Orang tua amber lega. Dan mereka pun melihat keadaan amber. Key dan orang tuanya serta JiYoung yang baru datang menunggu diluar.
“Mom, dad? Aku dimana?” kata amber saat sadar
“kau di rumah sakit sayang. 1 jam yang lalu kau kecelakaan. Untungnya key membawamu kesini. Dan kau selamat sayang.” Kata Jessica
“ma, jangan sebut nama itu lagi. Aku benci nama itu.” Kata amber
“sudahlah sayang. Dia sudah minta maaf. Dia tidak tahu apa-apa. Kalau kau tidak percaya, Tanya saja sendiri. Masak anak papa yang baik hati ini tidak mau memaafkan sahabat sendiri” bujuk Donghae
“aku tidak percaya pa. sakit hatiku. Aku masih menyayanginya. Tetapi mengingat kejadian itu, aku jadi ingin membuang rasa itu jauh-jauh. Aku tidak kuat, mama. Papa, tolonglah.” Kata amber sambil terisak
“sayang, mama yakin dia tidak tahu apa-apa. Temanmu yang menyukainya itulah penyebab semuanya. Maafkanlah dia.” Pinta Jessica
#Tok-Tok-Tok
“Silahkan, masuk” jawab Donghae
“Josephine, kau tidak apa-apa nak?” Tanya Se Kyung
“Ne, aku tidak apa-apa ma.” Kata Amber
“Eonni, aku sangat mengkhawatirkan eonni.” Kata JiYoung
“Aku tidak apa-apa JiYoung. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Kata Amber
“Amber, mianhae.” Kata Key sambil tertunduk
“aku sudah memaafkanmu Key-sshi.” Jawab Amber datar
Perlahan ruangan itu kosong. Hanya tinggal mereka berdua di situ.
“Amber…” kata key
“Ne, ada apa Key-sshi?” jawab amber tanpa memandang key sama sekali
“Aku minta maaf sekali lagi. Janganlah kau membenciku. Aku tidak tahu apa-apa. Aku sangat menyesal. Kumohon jangan seperti ini. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku kehilangan setengah jiwaku jika kau pergi dariku seperti dulu.” Kata Key
“Aku memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, kau tidak tahu rasanya jadi aku. Sakit hatiku. Hancur rasanya. Runtuh sudah dunia indahku yang baru beberapa minggu disini dan merasakan indahnya bersama denganmu. Rasanya aku ingin tidur dan tidak mau bangun lagi.” Kata amber sambil menangis. Key yang melihatnya langsung memeluknya. Amber hanya menangis. Tidak bisa menahan kesedihannya.
“jangan pernah berkata begitu. Hanya kau yang ada di hatiku. Sekalipun kau tidak percaya lagi padaku. Aku akan selalu berusaha membuatmu percaya, bahwa aku tetap mencintaimu sampai kapanpun!” kata Key sambil mengecup bibir amber.
“maafkan aku key. Jika aku memang salah paham.” Jawab amber
“baiklah, kau istirahat saja. Aku akan menjagamu.” Kata Key
1 minggu kemudian
Orang Tua Key dan Amber bergiliran mengunjunginya. Key selalu menjaganya disitu. Bila ia ingin ganti baju, tinggal menelfon JiYoung saja untuk membawakan baju. JiYoung juga kadang-kadang berjaga disitu bersama kakaknya.
“Amber, kau sudah boleh pulang. Jaga dirimu baik-baik.” Pesan perawat rumah sakit itu
“terima kasih.” Kata Amber
1 bulan kemudian, setelah hubungan mereka kembali membaik.
@Rumah
“Pa, aku mau berlibur dengan Amber dan JiYoung di pulau Jeju. Bolehkan?” pinta Key pada papanya
“boleh saja. Tapi, jangan sampai amber pulang dalam keadaan yang tidak menyenangkan ya [menangis maksudnya].” Pesan Jonghyun
“Ne, pa. ma, aku pergi dulu ya!” kata Key
“Mama, Papa, JiYoung pergi dulu ya.” Pamit JiYoung
@Mobil
“JiYoung, kau tidak mengajak pacarmu?” Tanya Key
“memangnya boleh? Kalau boleh aku akan mengajaknya” jawab JiYoung menyiapkan hp-nya
“silahkan saja. Asal kau tidak macam-macam.” Kata Key
15 menit kemudian, setelah JiYoun menelfon pacarnya dan menjemput amber serta pacarnya mereka pergi ke pulau Jeju. Disana mereka bersenang-senang. Melupakan kejadian yang telah berlalu. Di suatu malam…
“Ah, oppa! Kau kalah lagi! Kocok kartu itu!” kata amber senang setelah mengalahkan Key
“hey, kan bukan aku yang kalah, lihat saja Min Sub. Masak aku saja yang kalah dari tadi? Tidak adil ah” kata Key supaya tidak jadi kalah
“enak saja hyung. Aku sudah menang tau!” kata Min Sub tidak mau kalah
“ya sudah sini biar aku saja yang kocok.” Kata JiYoung
“aku berhenti main saja ya. Capek…” kata Key, dan menarik tangan Amber
“ih, Ki Bum kau ini kenapa? Aku masih mau main.” Kata Amber
“Penuhi dulu permintaanku.” Kata Key nakal
Key dan Amber pun melakukan adegan ranjang. Merasakan indahnya malam hanya berdua. JiYoung dan Min Sub hanya bermesraan di depan TV dan sesekali kaget mendengar teriakkan dari kamar Key dan Amber. Setelah mendengar teriakkan, mereka hanya senyum-senyum saja. Begitulah malam itu menjadi malam yang sangat indah bagi Key dan Amber, JiYoung dan Min Sub.
-END-
Ottok’e? aneh gak? Kepanjangan pasti…
Haahahah.. mian yah kalo ada yang gk suka JiYoung jadi adiknya Key. Author lagi seneng sama JiYoung, jadi di buat baik deh. Mian yah, bagi yang gak bias abaca yadongan, sebenarnya author juga gak jago, makanya di skip. Hehehe… khusus deh buat Erica dan yang lainnya… Tunggu ff special natalnya ya!
RCL….